THE SUBTLE ART OF NOT GIVING A FUCK(SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODOH AMAT) - Catatan Jito Tilman

THE SUBTLE ART OF NOT GIVING A FUCK(SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODOH AMAT)

Sebagai seorang bloger juga saya sangat senang mereview buku ini.Buku yang sangat menarik .Buku ini aslinya berwarna oranges tapi yang saya punya adalah warna merha maka saya pake untuk gambarnya.Saya sudah lebih dari 10 kali membaca buku ini.Mark Manson adalah seorang bloger kenamaan yang memiliki lebih dari 2 juta pembaca.Pembacanya cukup banyak .
saya juga sangat ingin ,pembaca saya lebih banyak  darinya,hehehehhehe. 

 Mark Manson.lahir di Austin,Texas,Amerika Serikat pada tanggal 9 Maret 1984.Manson telah menulis 3 buku tapi saya hanya review satu buku dengan judul"Sebuah Seni Untuk Bersikapa Bodoh Amat ".Ini adalah buku pertamanya.Jumlah halaman dalam buku ini adalah 246.Penerbit asli di  HerperOne-New York.Di terjemahkan dalam bahasa indonesia oleh Gramedia Widiasarana Indonesia.Gedung Kompas lantai 3.Mark Manson adalah seorang bloger kenamaan dengan lebih dari 2 juta pembaca.Buku ini adalah buku pertamanya.




Mark Manson, seorang blogger yang punya berjuta-juta pembaca mengawali bukunya dengan kisah hidup Charles Bukowsky, seorang penulis novel dan ratusan puisi yang popularitasnya melampaui harapan setiap orang terutama ekspetasinya sendiri.

Disebutkan, Bukowski dengan kemampuan sederhananya untuk jujur, tidak pernah mencoba untuk menjadi selain dirinya sendiri dengan mengakui hal-hal buruk sekalipun dan membagikannya tanpa segan dan ragu. Karyanya yang pada awalnya dicap menjijikkan, sangat hancur, tidak bermoral, ternyata berhasil jadi pemenang karena Bukowsky merasa "nyaman" dengan cerminan dirinya yang dianggap sebuah kegagalan dan merasa masa bodoh dengan kesuksesan. Dengan berslogan "Jangan Berusaha" , Bukowsky tidak mengubah diri jadi seperti yang diinginkan orang melainkan jadi dirinya sendiri hingga menang.

Manson menyikapi kisah ini dengan sebuah pernyataan bahwa kunci kehidupan yang baik memang bukan tentang memedulikan lebih banyak hal tapi tentang memedulikan hal sederhana, hanya peduli tentang apa yang benar, mendesak dan penting saja.

Mengapa?

Karena ketika kita kurang memedulikan sesuatu kita justru mengerjakan hal itu dengan baik. Dengan kata lain bersikap bodoh amat atau masa bodoh  sesungguhnya kita akan menghasilkan hal yang besar yang membuat kita memandang tanpa gentar tantangan yang paling menakutkan dan sulit dalam kehidupan dan mau mengambil suatu tindakan.

Mark Manson menjabarkan Bodoh Amat dalam 3(tiga) seni 
Yaitu :
---------------------------------------------------------------
Pertama :
Masa bodoh bukan berarti menjadi acuh tak acuh, masa bodoh berarti nyaman saat menjadi berbeda dan menikmatinya hingga sampai ke tujuan kita.

Contoh kecilnya menurut saya,Jito Tilman ialah saya merasa nyaman ketika saya memilih untuk tidak pacaran atau kata kren sekarang jomblo.Dan saya bodoh amat apa kata sahabat,teman-teman dan kenalan lainnya yang selalu bilang saya jomblo atau pun ada yang bilang tidakb laku.kalian sangat salah,Saya menemukan kenyamanan saat sendiri dan tujuan saya mulai terarah.
Soal dapat pasangan sih menurut saya sangat gampang sekali .

Kedua:
 Untuk bisa mengatakan "bodo amat" pada kesulitan, pertama-tama kita harus peduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting dari kesulitan itu. Jadi pada hal sepele katakan bodoh amat dan selamat tinggal!

Ketiga :
 Entah kita sadari atau tidak, kita biasanya memilih suatu hal untuk diperhatikan dan ini akan terus membaik mengikuti tingkat kedewasaan.Kedewasaan kita muncul ketika kita belajar untuk peduli hanya pada sesuatu yang berharga.

So,cuek dan bodoh amat adalah cara sederhana untuk mengarahkan kembali ekspetasi hidup kita dan memilih apa yang penting dan apa yang tidak penting.


Baca juga : https://www.jitotilman.com/2022/03/5-hal-yang-dapat-kita-pelajari-dari.html



Kebahagiaan itu Masalah

-----------------------------------------

Manson menyebutkan bahwa kebahagiaan datang dari keberhasilan untuk memecahkan masalah. Masalah itu sederhana dan konsepnya juga sama: selesaikan masalah itu  lalu berbahagialah!

Kebahagian merupakan proses kerja yang konstan,karena memecahkan masalah juga adalah proses kerja yang konstan .Solusi terhadap masalah kita hari ini akan meletakan fondasi untuk masalah di esok hari ,dan seterusnya.Kebahagian yang sejati akan terwujud hanya jika ketika kita menemukan masalah,kita menikmatinya dan menikmati proses pemecahannya.

Tapi, ternyata beberapa dari kita menyikapi tak sesederhana ini. Karena kita biasanya:

-* Menyangkalnya: mengingkari kenyataan sehingga menuntun ke kerapuhan dan pengekangan emosional

-* Mengedepankan mentalitas sebagai korban: memilih meyakini bahwa tidak ada yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini padahal bisa jadi kita mampu menghadapi, sehingga menggiring kita pada ketidakberdayaan dan keputusasaan.

Kebahagiaan yang dikatakan Manson yang tumbuh dari masalah inilah yang membutuhkan perjuangan yang akan menentukan kesuksesan di masa depan.

Emosi Dinilai Terlalu tinggi
Emosi adalah mekanisme umpan balik yang mengatakan kepada kita apakah sesuatu itu sepertinya benar atau salah untuk kita,tidak kurang dan tidak lebih.

  Seperti hal kecilnya ketika kita menyentuk kompor yang panas ,akan mengajari kita untuk tidak menyentuhnya lagi ,kesedihan karena  kesepian mengajari kita untuk tidak merasa kesepian lagi.
Emosi hanyalah sinyal biologis yang dirancang untuk mengarahkan kita pada perubahan yang bermamfaat.



Kita Tidak Istimewa

----------------------------------------------------


Manson kemudian menyadarkan pembacanya seperti saya dan mungkin kalian, bahwa sejatinya tidak ada dari kita yang istimewa. Karena pada kenyataannya menanamkan keyakinan pada orang bahwa mereka istimewa tidak lantas menjadikan satu populasi penuh dengan orang macam Bill Gates atau Martin Luther King, misalnya. Tapi justru bisa menciptakan tampilan kepercayaan diri di level delusional.

Dan meyakinkan diri sebagai makhluk spesial adalah strategi yang gagal. Lantaran hanya akan membuat kita tinggi hati dan bukan merasa bahagia.


Pasalnya, pengukuran yang benar tentang penghargaan diri itu bukanlah jika seseorang merasakan pengalaman positifnya tapi justru pengalaman negatifnya. Dan kemalangan serta kegagalan sungguh berguna dan bahkan diperlukan untuk membangun seseorang menjadi orang dewasa yang tangguh dan sukses nantinya.

Jadi, meski terdengar membosankan dan biasa saja, menurut Manson mengapresiasi pengalaman sederhana dalam hidup dan penerimaan terhadap eksistensi diri yang sedang-sedang saja, akan membebaskan kita untuk menuntaskan apa yang sungguh ingin kita selesaikan tanpa penilaian atau ekspetasi yang berlebihan.



Nilai Penderitaan

-------------------------------------------------------------------

Jika penderitaan tidak bisa di tolak,jika permasalahan dalam kehidupan kita tidak bisa hindari ,pertanyaan yang kita ajukan bukan"bagaiman saya atau kita harus menghentikan penderitaan ?"tapi yang harus kita pikir adalah "mengapa saya menderita dan demi tujuan apa ?"

Mark Manson menjabarkan tentang perbaikan diri atau self improvement yang sesungguhnya adalah dengan kita harus memprioritaskan dan memilih nilai-nilai yang lebih baik untuk kita pedulikan

Lantaran, ketika kita peduli pada hal yang lebih baik maka kita akan mendapatkan masalah yang lebih baik sehingga hidup yang kita jalani akan jadi lebih baik .

Kita Selalu Memilih

-----------------------------------------------

Mark Manson juga mengingatkan kita bahwa sebagai bagian dari hidup dalam sebuah masyarakat yang demokratis dan bebas maka kita semua mesti berhadapan dengan berbagai pandangan termasuk orang yang berseberangan dengan kita.

Kita kemudian disarankan untuk memilih pertempuran dengan hati-hati sambil terus mencoba sedikit berempati 
terhadap mereka yang kita sebut "lawan". Juga, sebaiknya mendahulukan nilai kejujuran dan keterbukaan serta menerima keraguan yang muncul atas nilai merasa paling benar.


Kalian Keliru Dengan Semua Hal,
( tapi,saya pun begitu)
------------------------------------------------

Mark Manson menggaris bawahi lagi hukum kebalikan, semakin kita menerima ketidakpastian dan ketidaktahuan akan sesuatu, kita akan merasa nyaman karena tahu persis yang kita tahu. Manusia yang yakin dirinya mengetahui semua tidak akan mempelajari sesuatu pun.

Demikian juga keterbukaan untuk mengakui kesalahan harus ada terlebih dahulu jika kita menginginkan perubahan atau pertumbuhan. Sehingga sebelum kita mencermati nila-nilai dan prioritas dan kemudian mengubahnya jadi lebih baik, pertama kita harus meragukannya lalu mengakuinya.

Dan sebaiknya kita mendefinisikan ulang ukuran kita dengan cara yang biasa saja, jangan jadi unik juga istimewa. Pilih identitas yang biasa saja, misalnya: seorang ibu, suami, rekan kerja, teman atau penikmat makanan.


Kegagalan adalah Jalan untuk Maju

------------------------------------------------

Prinsip "lakukan sesuatu" menjadikan kegagalan tidaklah penting lagi. Ketika standar kesuksesan hanya "melakukan sesuatu" kita akan mendorong diri untuk lebih maju lagi. Kita merasa bebas untuk gagal dan kegagalan inilah yang menggerakkan kita ke depan.

     Prisnsip "lakukan sesuatu" bukan hanya membantu kita saat kita tergoda untuk menunda suatu pekerjaan,namun ini juga menjadi bagian dari proses mengadopsi nilai-nilai baru.Jika kita ada di tengah-tengah badai eksistensial dan segalanya terasa tak berarti .Jika semua cara yang kita gunakan untuk mengukur  diri kita sudah hampir habis dan kita masih tidak punya bayangan apa yang akan terjadi kemudian,jika kita menyadari kalau kita telah melukai diri kita sendiri dengan mengejar mimpi palsu,atau jika kita tahu bahwa ada beberapa ukuran yang lebih baik untuk menilai diri kita tapi kita tidak tahu yang mana ,jawabannya sama:
Lakukan Sesuatu.

      
Manson menelaah hal ini dan memberikan kesimpulan bahwa kita adalah sumber inspirasi bagi diri kita sendiri. Kita bisa melakukan apa saja untuk menginspirasi motivasi agar tetap ada bersemayam di diri.

Pentingnya Berkata Tidak

------------------------------------------------------------------
Manson mengedepankan perlunya berkata tidak untuk menolak sesuatu agar kita tidak kehilangan alasan untuk bertahan.

Karena menghindari penolakan akan memberikan kenikmatan sesaat yang membuat kita tanpa kemudi dan tanpa arah jangka panjang.

Jadi untuk mengapresiasi sesuatu kita harus membatasi diri sendiri.

...dan Kemudian Kita Mati

------------------------------------------------------------------
Tanpa kita sadari kepongahan seringkali melucuti perasaan ke-Tuhan-an kita dan menarik semua perhatian ke dalamnya, membuat kita merasa seakan-akan kitalah pusat dari semua masalah yang ada di alam semesta. Bahwa kita mengalami ketidakadilan dan bahwa kita berhak mendapatkan yang paling besar daripada orang lain hingga kita akan mati .


Done...,,,

Mark Manson yang menuliskan argumentasinya dengan jujur, apa adanya, lugas tapi terstruktur ini membuat kita menyadari diri bahwa kita tak sempurna dan ada batasan yang seharusnya bisa kita terima.

 Sebaiknya kita menerima itu semua, mengakrabinya, berhenti untuk lari dan mulai menemukan nyali dan rasa percaya diri hingga terwujud apa yang kita cari.

Hiduplah dengan apa adanya tanpa perlu terlalu peduli pada hal yang seharusnya tak perlu dipedulikan. Karena berprinsip bodo amat itu sesungguhnya menyenangkan dan bermanfaat.







So....,,, Mark Manson ,thank you for inspiring me !!!!!







Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.