Beginikah Hidup di Rantuan
Aku berjalan menyusuri setiap relung waktu
Mengarungi samudra kehidupan dari masa ke masa di tempat yang jauh dari keluarga, saudara-saudari ,sahabat,teman
Dan di tempat yang bernama rantaun ini
Tempat yang begitu asing
Tak senyaman waktu masih di rumah,di kampung halaman
Sendiri,sendiri
Sepih,sepih
Hampa dan selalu hampa
Impian
Hanya impian yang selalu membantuku.
Untuk kuat,
Untuk bertahan,
Dan bangkit
Seringkali aku rindu rumah,rindu keluarga,sahabat,teman
Dan kemudian terluka
Lalu diam-diam aku menangis
Tetapi selalu saja berpura-pura tertawa
Di sini sepih
Di sini pikiran kacau
Tak setenang waktu masih di rumah
Tak seindah masa kecil
Di mana yang di pikirkan adalah bermain dan bermain,
Tak seperti sekarang di rantuan ini
Setiap hari yang di pikirkan adalah kerja
Kerja untuk mendapatkan uang
Kerja untuk bisa makan
Kerja untuk bisa bayar kos
Kerja untuk bisa kirim ke rumah
Anak rantau pintar berpura-pura
Pura-pura baik-baik saja
di tanya kabar saat sedang sakit
Banyak bilang baik-baik saja tetapi nyatanya sedang menahan sakit.
Bukan tidak mau memberitahu tapi kami tidak mau orang-orang kekasih,terdekat cemas.
Hanya itu saja alasannya.
Catatan Jito Tilman
Post a Comment