Luka tetapi Ku Menikmatinya - Catatan Jito Tilman

Luka tetapi Ku Menikmatinya




Saya tidak tahu kalau akhirnya, saya harus merasakan sakit hati ini.Sakit yang tak mau sembuh.Sakit yang tak mau pergi.Mengiklaskan tak semudah mengucapkan atau membolak-balikan telapak tangan.

     Sakit di hati atau patah hati memang tidak terlihat,yang bisa merasakan adalah yang melihat dan mengalaminya.Seperti aku yang melihat, mengalami dan merasakan lukanya yang tak kunjung sembuh .Luka yang selalu berdarah ini.

     Beberapa kali aku mencoba menyuruh rasa ini pergi.Beberapa kali aku mengiklaskannya.Namun mencintainya terlalu dalam sehingga aku sakit,mati di rasaku yang ku ciptakan sendiri.Aku di sakiti oleh harapanku yang ku ciptakan sendiri.


   Orang-orang mengejekku ,kata mereka ,' aku adalah manusia yang gagal move on,Aku adalah manusia bodoh yang masih mencintai seseorang yang telah bertunangan dengan orang lain.Aku adalah manusia bodoh yang pernah mereka temui. Sudahlah,dianya sudah bahagia ,kamunya masih mencintai dan berharap dianya kembali untukmu.Ini bukan drama di film-film itu loh, jito.

     Tidak apa-apa kataku.Aku yang merasakannnya.Aku yang menikmatinya.Aku yang mencintainya.Biarlah aku hidup di perasaan mencintai ini.Aku menikmatinya ko,hanya kadang-kadang aku rindu .Dan rindu menyiksaku karena rindu tak bisa tersampaikan hingga rindu harus menjadi luka,melukaiku dan pergi dengan sendirinya.
    
  Sudah 3 tahun ini,aku hidup dengan kesepian.Aku jomblo.Aku tidak punya pacar.Bahkan aku tidak pernah pdkt dengan seorang cewe.Karena memang setiap kali baru dekat dengan seseorang ,mereka selalu bertanya .Jito,pacarmu orang dari mana ? Sudah berapa tahun kalian pacaran.Kenalin dong ! 


   Aku selalu jujur bahwa aku jomblo.Tetapi mereka bilang ,' Dasar buaya.Ada pacar tetapi mengakunya jomblo.Hargai pasanganmu.Publikasikan di medsos dong biar di kenal orang.Jujur seperti apa lagi yang harus aku katakan agar mereka-mereka bisa percaya.Tidak tahukah,3 tahun ini aku sendiri.Teman ceritaku adalah buku.Pacarku adalah kesepian.Mereka masih saja tidak percaya.Kata mereka lagi ,' Penulis puisi sepertimu ,kalau tidak ada pacar,itukan tidak mungkin.Penulis puisi itu romantis dalam berkata-kata.Tidak mungkin orang seperti jito, jomblo selama tiga tahun.Apakah karena aku penulis puisi jadi aku tidak boleh jomblo ? Iyaaa sudahlah,kalau kalian tidak percaya.


    Akupun harus kembali ke pacarku yang bernama kesepian,untuk menikmati luka mencintainya lagi.Aku tahu ini menyiksa tetapi selalu berusaha menikmatinya.Kadang-kadang aku menangis .Kadang-kadang aku hanya diam meratapi.Kadang-kadang aku berteriak seperti orang gila.Kadang-kadang aku seperti orang gila yang tertawa sendiri ,saat melihat lagi folder yang bertulis foto kita,lalu diam lagi,menangis lagi,sakit lagi.


    Aku ingin menghapus folder itu tetapi setiap kali mau menghapus, keinginan untuk tidak menghapus lebih besar dari rasa ingin hapus.Kelak kau akan hidup dengan orang yang kau pilih sekarang .Dan folder ini akan aku hapus atau tetap menjadi memori untuk ku kenang.


    Beberapa kali kita saling telponan di via whatsapp.Saling tertawa ria dan kita ingin bertemu di bulan yang kita tentukan ,untuk hidup sebagai dua insan kelaparan akan kebersamaaan .Namun sepertinya kau hanya membuatku berharap.Atau kau hanya mau menghiburku agar aku bisa tersenyum atau merasakan bahagia sesaat.


       Sudahlah semesta tak ingin lagi kita bersama,tetapi tolong titipkan namaku pada anakmu,Agar kau bisa mengenangku dalam bahagiamu.Tidak perlu setiap hari ,sedetik,semenit itu sudah cukup bagiku.Jika kau tidak mendengar kabarku lagi .Itu berarti,aku telah pergi jauh.Aku telah memulai hidup baru,di tempat baru.

      Semoga setelah aku pergi,aku tidak mendengar lagi kabar tentangmu yang tidak bahagia dengan tunanganmu itu.Jika kabarnya masih sama maka aku akan kembali memberi kabar padamu ,menguatkanmu,menghiburmu,walaupun itu semua tidak membuatmu sembuh dan aku kembali lagi ke rumah yang bernama terluka.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.