Sepertinnya Di Permainkan Tuhan,Cinta ,dan Kehidupan - Catatan Jito Tilman

Sepertinnya Di Permainkan Tuhan,Cinta ,dan Kehidupan





Tuhan,
Kata-mu tersenyumlah 
Karena senyuman itu adalah kebahagian
tetapi Engkau sendiri tahu,saat ini senyumanku bukan bahagia

Saat ini aku sedang berusaha menipu diri sendiri untuk tersenyum bahagia biar cinta,mereka,dan semesta kehidupan tidak boleh tahu kalau di balik senyuman manis dan bahagia tipu ini",ada luka,bekas luka, dan luka baru yang ku sembunyikan.Semuanya sedang menusuk sanubariku dan begitu sangat perih.

Cinta itu indah
Bila kita menghargai cinta
maka cinta akan menghargai kita
Itu kata-Mu,Tuhan.
Sudah ku hargaikan?
Engkau tahu itu.
Tetapi cinta sendiri tidak menghargaiku,
Cinta menghianatiku,
Menusuk ,
dan pergi meninggalkanku,
Meninggalkan luka hingga ,dan masih berdarah.

Ketika mencintai dan menghargai kehidupanku,
Harus mencintai dan menghargai diri sendiri
Ketika mencintai dan menghargai orang lain
Harus mencintai dan menghargai diri sendiri
Aku mencintai diriku
Aku menghargai diriku
Aku mencintai kehidupanku
Aku menghargai kehidupanku
Tetapi kehidupan tidak mencintaiku,
Tidak menghargai,
Tidak bersahabat denganku,
Kehidupan menghianatiku dan membuatku luka ,menambah luka.

Untuk
Tuhan,cinta,semesta kehidupan,air mataku,buku-bukuku,gitar acousticku,dinding-dinding ruangan ini dan kolom langit kamar kosku serta sunyi malam yang selalu berhasil menampar ku menjadi saksi atas luka-luka lara ini

Tuhan,
Aku ingin bertanya,
Kapan cinta bahagia itu datang?
Kapan kehidupan bahagia sebenarnya datang?
Tolong
Tolong jangan mempermainkan dengan drama-drama yang tak pasti

Aku sudah lelah,ku menunggu itu.
Aku sudah lelah, di permainkan oleh-Mu
Aku sudah lelah,di permain oleh cinta
Aku sudah lelah,di permainkan oleh kehidupan.





Jito Tilman
Surabaya,14 Mei 2020

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.