Hujan Bulan Maret
Hujan bulan maret ini seperti lagu
Mengiring bingkai demi bingkai
Berjalan-jalan dalam kepalaku
Pada bingkai-bingkai itu hanya ada dua wajah:
Kau dan aku,kita
Itu dulu sebelum semuanya berubah jadi asing dan kita seperti tak saling kenal
Lalu aku bangun dan berdiri
tepat di jendela kamar kosku,
Aku melihat hujan bulan maret ini seperti sebuah pertanyaan:
Mau sampai kapan aku sendiri ?
Sementara dia sudah bersama yang lain.
Aku duduk dan diam di tempat di mana setiap kali sepih menghujamku,
Aku membuka layar persegi bisu,laptopku
Lalu masuk blog kemudian di temani secangkir kopi dan menulis puisi ini
Tanganku bergerak nakal di papan keyboard sambil mataku
menatap layar persegi bisu ini.
Tanganku mengetik dengan senakalnya mengikuti arahan pikiranku.
Lupakanlah !!
Dia sudah bahagia bersama yang lain
Jangan biarkan dirimu terus bergelut
dengan kenangan tentang dia
Hujan bulan maret ini hanya sejenak,
Mengingatkanku
Bukan memberiku pertanyaan
Hujan bulan maret ini hanya ingin memberi tahuku
Setelah hujan akan ada pelangi
Setelah rasa sakit yang aku rasakan
akan ada cinta yang datang dengan sejuta warna
Yang akan membuat hidupku lebih indah bahagia
Jito Tilman
Surabaya,26 March 2021
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete