Luka Di Balik Senyuman
Ketika rindu menyakitkan itu berkunjung
Pipi selalu menjadi saksi ketika air mata keluar dari bola matanya
Napas sesak,
Denyut nadi tak berdetak beberapa menit
Darahpun seolah berhenti,
mengingat kenangan-kenangan manis masa kecil bersamanya
Sang sosok tegar itu tak pernah ku lihat lagi
Senyumannya ku rindukan
Ocehannya ku ingin dengar lagi
Marahnya tak pernah ku rasakan namun ingin sekali aku merasakannya
Setelah dewasa ini, aku baru sadar ternyata itu adalah perhatiannnya yang tulus
Luka rindu ini selalu ku balut rapi dengan senyuman
Dan aku tidak tahu lagi bagaimana harus membahasakannya
Catatan Jito Tilman
Surabaya, 7 Januari 2025
Post a Comment