Melamarmu - Catatan Jito Tilman

Melamarmu


Selamat malam, Om dan Tante.
saya datang dari keluarga yang sederhana. Ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga dan ayah saya sudah meninggal pada tahun 1 mei 2009. Di rumah, saya anak ke-4 dari 6 bersaudara.

Dan saya punya dua adik yang masih sekolah. Saya kuli di salah satu pabrik untuk membiayai kedua adikku,juga tidak lupa uang buat ibuku
dan saya sangat bersyukur.
saya mengerjakan apa yang saya cinta.
Selain saya kuli. Saya juga menulis puisi, review buku, menulis artikel dan karena saya suka filsafat saya juga menulis pemikiran-pemikiran para filsuf di websiteku.

Beberapa bulan yang lalu, saya bertemu anak Om dan Tante,pada suatu acara pentas budaya,
di mana saya lihat dia yang paling biasa. Sekaligus yang paling manis,paling luar biass

Dengan rasa malau ,saya maju menyapanya, dan kami berkenalan. Saya menyadari,dia perempuan yang sangat berbeda dari yang lainnya.anak om sangat langka.

Karena sama-sama suka buku kami selalu bertemu di perpustakaan.
Selalu bercerita buku-buku yang sudah kami baca. 
saya pun jatuh cinta kepadanya. Diapun begitu.Saya yakin
bersama dia tak sia-sia waktu yang dihabiskan.

Di dalam kepala saya,tidak ada niat untuk mencelakai,melainkan satu melihat dia bahagia. Baik saya maupun Om dan Tante pasti punya keinginan yang sama melihat dia bahagia.


Saya bukan manusia yang sempurna.
Saya bukan manusia yang bisa membahagiakan dirinya seorang diri.
Saya sangat butuh Om dan Tante untuk turut merestui. Mungkin, ada banyak rintangan yang nanti akan kami hadapi di masa depan,
akan tetapi saya yakin,bersama restu orang tuanya dia akan bahagia bersama saya.

Andai kata restu itu tidak bisa datang di hari ini,saya akan pulang. Bukan menyerah, Om dan Tante.Di lain hari saya akan kembali, meminta restu yang sama. Saya percaya anak Om dan Tanta juga mau menjadi istriku karena kami saling mencintai

Semakin hari saya percaya bersama anak Om dan Tante ini saya akan menjadi diri yang lebih baik,sebagaimana Om dan Tante menginginkan menantu yang baik.
Demikian juga sebaliknya,anak Om dan Tante akan semakin baik karena di susah dan senangnya saya akan selalu ada.Saya akan mencintainya seperti saya mencinta diriku sendiri.

 Saya mungkin nampak tidak layak di mata orang,tetapi saya percaya,
di hati dia,ketulusan saya sungguh berhati.

Hari ini saya pulang dulu. Saya menunggu jawaban dari Om dan tanta.
Semoga om dan tanta bisa menerima saya .

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.